Kedelai, si mungil kaya protein ini tak hanya diolah menjadi tempe, tahu, dan susu kedelai yang sudah familier. Di negara lain, kedelai diolah menjadi beragam hidangan lezat. Di Jepang, misalnya, kedelai diolah menjadi yuba, lembaran tipis berwarna putih yang teksturnya lembut dan kenyal. Di Indonesia, yuba dikenal dengan nama kulit tahu.
Mengutip dari www.savvytokyo.com, yuba merupakan produk sampingan dari susu kedelai yang direbus. Saat susu kedelai mendidih, lapisan tipis (yuba) terbentuk di permukaan. Orang Jepang menyukai makanan ini terutama karena nilai gizinya: tinggi protein dan zat besi dengan sedikit kolesterol, dan karena bentuknya yang lembut dan rasa alami sehingga mereka di banyak kesempatan seperti untuk sarapan atau untuk hidangan penutup.
Ada beberapa jenis yuba, yang paling dikenal adalah yuba segar dan yuba kering. Yuba segar adalah yuba yang segera setelah lembarannya terbentuk dapat dilipat, dilapis, dan dijual dalam keadaan segar. Yuba segar ini juga tersedia dalam bentuk yang diasinkan atau dibumbui dan sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup di lemari es agar tidak mengering. Yuba kering, di sisi lain, bisa berbentuk lembaran atau batang.
Lisa Humphreys, Senior Director-Content Management and Brand Stewardship United Soybean Board dalam www. ussoy.org menulis beberapa manfaat yang bisa didapat dengan mengonsumsi yuba alias kulit tahu. Pertama, seperti makanan berbasis kedelai yang lain, kulit tahu mengandung sembilan asam amino esensial dan menawarkan protein berkualitas tinggi. Jika dipadukan dengan olahraga, protein kedelai dalam yuba dapat mendukung pertumbuhan kekuatan dan massa otot.
Manfaat berikutnya, yuba cocok untuk diet rendah karbohidrat. Sama halnya dengan produk berbahan dasar kedelai lainnya, makanan ini pun kaya akan zat besi, kalsium, serta berbagai vitamin dan mineral yang bisa mendukung kesehatan jantung.
Lisa juga menulis bahwa yuba dapat mengurangi risiko kanker tertentu. Penelitian menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara konsumsi makanan kedelai, termasuk yuba, dan penurunan risiko kanker payudara, prostat, dan lambung.
Dengan bermacam olahan masakan yang bisa dipadukan dengan kulit tahu, menjadikan makanan ini bisa menjadi alternatif yang menyehatkan. [*]