Secara garis besar, ekonomi sirkular adalah sebuah konsep yang tujuannya mengurangi limbah serta mengupayakan pemakaian sumber daya alam secara maksimal.
Dengan kata lain, seperti namanya, ini adalah model yang memungkinkan terciptanya sebuah siklus berkelanjutan/sirkular. Maksudnya, produk tidak hanya dipakai sekali kemudian dibuang, tapi dibuat sedemikian rupa agar bisa digunakan kembali atau didaur ulang. Nilai produk tersebut bisa tetap dipertahankan dan bisa meminimalkan dampak kerusakan lingkungan.
Salah satu hal yang terkait dengan ekonomi sirkular adalah kemasan produk, yang jadi salah satu aspek penting karena kemasan ini bisa jadi limbah yang mencemari lingkungan. Terkait hal ini, ada beberapa hubungan antara antara ekonomi sirkular dan kemasan produk.
Pertama, desain. Dalam model ekonomi sirkular, desain kemasan punya peran penting. Ini bisa berarti kemasan tersebut dibuat sedemikian rupa agar kompak, ukurannya pas dengan produk, tidak ada bagian yang tidak perlu. Bisa juga kemasan tersebut dibuat dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Tempe dengan kemasan daun pisang bisa jadi contoh kemasan yg ramah lingkungan.
Poin berikutnya, daur ulang. Salah satu hal yang didorong dalam ekonomi sirkular adalah daur ulang. Bukan semata dari sisi produsen, ekonomi sirkular juga menyangkut kesadaran konsumen akan perlu dan pentingnya daur ulang kemasan. Salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan memilah sampah sejak dari rumah untuk bisa mendukung model ekonomi tersebut.
Bukan cuma kemasaannya yang perlu dapat perhatian, isi atau produk juga sejatinya perlu mendukung ekonomi sirkular. Tempe, makanan sederhana dan mudah dijumpai hampir di seantero Tanah Air ini adalah contoh terbaik. Pasalnya, proses produksi tempe terbilang ramah lingkungan karena mengandalkan proses fermentasi alami dengan menggunakan jamur Rhizopus.
Proses itulah yang membuat proses pembuatan tempe hanya memerlukan sedikit energi. Limbah produksi tempe juga dapat digunakan sebagai pupuk tanaman, sehingga bisa sangat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. [*]