SIARAN PERS TEMPE PERSEMBAHAN DARI INDONESIA UNTUK DUNIA


SIARAN PERS FORUM TEMPE INDONESIA
Tempe Persembahan dari Indonesia untuk Dunia.
(Jelang Hari Tempe, 6 Juni 2024)
Jakarta, 30 Mei 2024

Budaya Tempe telah resmi diajukan oleh komunitas melalui Kemendikbudristek ke Sekretariat UNESCO untuk masuk dalam kategori Representative List of Intangible Cultural Heritage of humanity atau Daftar Representative Warisan Budaya Takbenda untuk kemanusiaan, pada akhir maret lalu, untuk diproses lebih lanjut.

“Setelah melalui beberapa tahap finalisasi dengan para inisiator termasuk Forum Tempe Indonesia, Alhamdulillah akhir Maret yang lalu seluruh dokumen telah kami ajukan ke UNESCO. Dan tinggal menunggu untuk dibahas oleh Sekretariat Konvensi 2003 UNESCO. Kami optimis Budaya Tempe ini akan menambah daftar warisan budaya takbenda dari Indonesia yang ada di UNESCO. Kita berdoa semoga dengan masuknya Budaya Tempe dalam daftar UNESCO ini dapat terus memberikan manfaat bukan hanya bagi masyarakat Indonesia tapi dunia” Ungkap Judi Wajudin, S.S., M. Hum, Direktur Pelindungan Kebudayaan – Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikburistek.

Terkait pengajuan tersebut Forum Tempe Indonesia sebagai salah satu tim inisiator berharap seluruh dukungan masyarakat agar Tempe terus lestari dan semakin mendunia. Tentunya akan menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia jika pada saatnya nanti Dunia mengakui Tempe sebagai Superfood dan Plant Base Food yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.

“Tempe saat ini, menurut data yang kami miliki sudah bisa ditemukan dan dikonsumsi di 27 negara. Dengan berbagai cara baik melalui diaspora masyarakat kita juga dengan hasil berbagai penilitian di dunia yang mengungkap berbagai manfaat kesehatan yang dihasilkan dari proses fermentasi kedelai menjadi Tempe. Apalagi trend vegetarian/vegan semakin populer bersamaan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dunia terhadap pangan yang sehat.” Ungkap Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS, Pembina Forum Tempe Indonesia.

Sejatinya tidak diketahui pasti siapa dan bagaimana awal mula Tempe ditemukan oleh para leluhur kita dahulu. Satu-satunya bukti bahwa Tempe telah dikonsumsi masyarakat Jawa sejak beberapa abad yang lalu adalah yang termaktub dalam Serat Centhini. Bahwa Tempe telah menjadi hidangan masyarakat Jawa dan merupakan bagian dari berbagai ritual masyarakat di abad ke 16. Itulah bukti otentik yang bisa menggambarkan bahwa Tempe adalah panganan fermentasi yang telah menjadi budaya kuliner sejak sebelum Serat Centhini ditulis.

Berdasarkan bukti-bukti tersebut maka sejak tahun 2014 Forum Tempe Indonesia bersama dengan berbagai Lembaga terkait Tempe melakukan inisiasi untuk lebih memperkenalkan tempe kepada dunia. Budaya Tempe merupakan pengetahuan dan teknologi tradisional nenek moyang bangsa Indonesia untuk menyediakan bahan makanan yang kaya nutrisi dan manfaat lainnya.

Proses dimulai dengan berbagai penelitian dan sejumlah dukungan tertulis khususnya dari Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah akhirnya inisiator berhasil mendaftarkan Tempe Jawa Tengah sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dengan nomor registrasi 201700525 di Kemendikbudristek pada tahun 2017. Dan upaya pelestariannya terus bergulir hingga hari ini. Tempe memang bukan hanya sekadar panganan yang terjangkau yang sangat lekat dengan masyarkat kita, namun juga kaya manfaat bagi tubuh dan kita semua berkepentingan untuk menjaga dan melestarikan warisan nenek moyang Bangsa Indonesia ini.

“Tanggal 6 Juni telah disepakati oleh stakeholder terkait Tempe untuk dijadikan sebagai Hari Tempe Nasional, walaupun secara resmi Pemerintah belum menetapkan secara formal, namun kami para pecinta Tempe dan pengrajin sudah sejak beberapa tahun lalu telah menjadikan tanggal 6 Juni sebagai Hari Tempe Nasional. Penting untuk sekali dalam setahun kita merayakan momen bersama untuk mengapresiasi nenek moyang bangsa kita yang telah mewariskan Tempe sebagai pangan yang kaya manfaat gizi dan memiliki kandungan protein setara dengan protein hewani.” Ungkap Dr. Muslimatun M. Sc, Ketua Forum Tempe Indonesia.

Tahun ini Puncak Perayaan Hari Tempe Nasional akan diadakan di Kota Balikpapan tepat pada tanggal 6 Juni 2024 nanti. Perayaan akan dipusatkan di Sentra Industri Kecil Somber (SIKS) dimana di area tersebut terdapat lebih dari seratus perajin tempe dan tahu. Acara Puncak perayaan ini diselenggarakan oleh Forum Tempe Indonesia bersama dengan PUSKOPTI Kalimantan Timur (Pusat Koperasi Tempe Tahu Indonesia) dan Pemkot Balikpapan serta didukung oleh FKS Multi Agro, Indofood, USSEC dan stakeholder Tempe lainnya.

“SIKS kami anggap sebagai percontohan yang baik bagi pengembangan Industri Tempe & Tahu dimana bukan hanya memfasilitasi pengrajin dari segi fisik saja, tapi pengelolaan limbah dan komitmen terhadap keberlanjutannya juga sangat diperhatikan. Komitmen Pemerintah Daerah seperti ini semoga diikuti oleh Pemda- pemda lainnya yang belum mengoptimalkan sentra-sentra industry kecilnya.Tahun ini tema perayaan Hari Tempe mengambil tema ‘Tempe: Pangan Generasi Emas Indonesia’, kami berharap tempe semakin dihargai bukan karena tempe merupakan pangan yang murah & mudah didapat, tapi diharapkan masyarakat semakin mengetahui manfaat dan kandungan sang Superfood ini. Apalagi kita semua juga harus mendukung program pemerintah menuju lahirnya Indonesia Emas 2045.” Ungkap Muhammad Ridha, Sekjen Forum Tempe Indonesia.

Bukti bahwa Tempe memberikan manfaat yang luar biasa bisa ditemukan diberbagai laman dan terutama melalui laman www.mytempe.id. Bahkan penelitian dari berbagai Universitas luar negeri juga mudah ditemukan. Bahkan sejarah telah mencatat atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti berhasil menjadi juara dunia. Tak disangka ternyata Aries kecil tumbuh dan berkembang dengan mengkonsumsi tempe dikarenakan kondisi, namun kemudian mampu bersaing dengan atlet dunia yang mungkin telah memperhatikan factor gizi sejak dini. Hanya karena ketidaktahuan kita terhadap kandungan gizi Tempe, maka seringkali masih dipandang sebelah mata.

‘Terkadang kita memang sering menyepelekan tempe, padahal dengan harga yang sangat terjangkau protein yang ada ditempe itu tidak kalah dengan sumber protein lainnya. Saya selalu mengajarkan itu kepada atlet-atlet muda, apalagi tempe kan panganan yang sangat lekat dengan orang Indonesia. Saya harap semua anak-anak Indonesia yang ingin meraih prestasi di olahraga perlu mengetahui hal ini.’ Ujar Aries Susanti Rahayu, Juara Dunia Panjat Tebing 2018-2019 sekaligus pemecah rekor speed pertama dibawah 7 detik.

Melalui Siaran Pers ini, kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk ikut merayakan dan mensosialisasikan Perayaan Hari Tempe Nasional ini, besar harapan kami rekan- rekan jurnalis dan media juga ikut serta mengkampanyekan Tempe sebagai Pangan Generasi Emas Indonesia dan mendukung penetapan Intangible Cultural Heritage oleh UNESCO.


Sekilas tentang Forum Tempe Indonesia

Forum Tempe Indonesia adalah suatu Lembaga independen yang beranggotakan para akademisi, individu dan masyarakat yang peduli terhadap pengembangan UMKM tempe di Indonesia.

Forum ini dibentuk dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan UKM tempe serta produk turunannya sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang sangat monumental. FTI sendiri didirikan pada tahun 2008 dan telah mendapatkan pengesahan Badan Hukum Perkumpulan melalui SK KEMENKUMHAM RI Nomor AHU-24.AH.01.07.Tahun 2014.

FTI secara konsisten melakukan berbagai kegiatan untuk mendorong peningkatan kualitas produksi Tempe dan secara khusus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pengrajin. Khusus untuk mengedukasi masyarakat kami juga melalui platform komunikasi kami yakni MyTempe (Website, Instagram, Facebook & Youtube).

Di laman website, masyarakat juga bisa menemukan listing pengrajin tempe dan olahan tempe dari seluruh Indonesia yang telah kami kurasi. Para pengrajin Tempe dan olahan Tempe yang terdaftar adalah para UMKM yang telah menerapkan standar keamanan pangan dalam produksinya (higienis).

Hormat kami,

Youtube : mytempeindonesia atau @mytempeindonesia2908