Cita Rasa yang Membuat Hidup Jadi Lebih Berwarna

Sumber Gambar : Foto ilustrasi: www.canva.com

Selain bergizi dan bisa mengenyangkan, cita rasa juga menjadi pertimbangan saat seseorang memilih makanan. Linda Funk, President Flavorful Insight, sebuah lembaga marketing communication dan PR dalam sebuah artikel di www.ussoy.org mengatakan bahwa konsumen sangat mementingkan soal rasa ketika membeli makanan. Hal ini seperti yang ditunjukkan oleh 82% konsumen di Amerika Serikat. Selain rasa, harga, kesehatan, kemudahan, dan dampak lingkungan juga menjadi pertimbangan konsumen saat memilih makanan.
 
Hal serupa juga dapat ditemukan pada konsumen di Eropa, yang juga mengutamakan rasa dan kesehatan saat memilih makanan nabati. Survei menunjukkan sekitar 21% flexitarian Eropa mengonsumsi produk kedelai seperti tahu dan tempe. Flexitarian adalah pengaturan pola makan yang berfokus pada buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacang. Tren yang terjadi di Eropa ini  didukung oleh ketersediaan kedelai yang ditanam secara berkelanjutan di Amerika Serikat. Kedelai menawarkan berbagai bahan serbaguna yang menyehatkan, termasuk minyak kedelai.
 
Dalam artikel yang dirilis pada 2022 itu Linda menekankan perbedaan antara taste dan flavour, dua kata dalam bahasa Inggris yang punya sebutan sama dalam bahasa Indonesia, yaotu ‘rasa’. Linda menjelaskan bahwa taste pada intinya adalah rasa yang bisa dirasakan oleh lidah seperti manis, asam, asin, pahit, dan umami.
 
Sementara itu, flavour bukan cuma soal rasa, tapi juga tentang hal lain seperti aroma dan tekstur. Linda mencontohkan, meskipun sama-sama terbuat dari kedelai, tempe, edamame, dan tahu memiliki rasa dan tekstur yang berbeda. Ia menambahkan, konsumen di Asia, khususnya di Asia-Pasifik, sangat mementingkan tekstur makanan. Survei menunjukkan lebih dari 75% konsumen di sana tertarik mencoba makanan dengan tekstur baru.
 
Tren soal rasa pada makanan kini berkembang pesat dengan munculnya rasa-rasa baru pada makanan. Cita rasa yang biasa ditemui pada makanan penutup seperti kue kini hadir pada makanan lain seperti energy bar, makanan bernutrisi yang dibuat dengan protein kedelai, yang hadir dengan rasa yang bisa menggaet minat banyak orang. Seperti di AS, hampir setengah konsumen di negara ini menganggap rasa sebagai faktor penting saat membeli protein. Selain itu, lebih dari separuh (57%) konsumen menginginkan rasa bumbu yang unik atau tekstur renyah untuk membuat protein nabati sehari-hari menjadi lebih menarik.
 
Makanan lain yang berbahan dasar kedelai adalah tempe, yang juga bisa jadi pilihan protein nabati yang ideal dengan rasa dan teksturnya yang unik. Tempe, yang bisa diolah menjadi bermacam hidangan lezat, juga kaya akan protein dan serat, sehingga baik untuk kesehatan pencernaan dan membantu menjaga kondisi tubuh. Selain itu, tempe juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh, seperti zat besi, kalsium, dan magnesium.

Bagi para flexitarian yang ingin mengurangi konsumsi daging, tempe bisa menjadi alternatif protein yang ideal. Dengan berbagai kelebihannya, tempe bukan hanya pilihan protein nabati yang lezat, tetapi juga menyehatkan. [*]


Create By : Admin
Artikel Lainnya