Tempe merupakan salah satu warisan kuliner khas Indonesia yang sudah dikenal luas sebagai sumber protein nabati berkualitas tinggi. Terbuat dari kedelai yang difermentasi dengan jamur Rhizopus, tempe bukan hanya kaya akan protein, tetapi juga mengandung serat, vitamin, mineral, serta probiotik alami yang baik untuk kesehatan pencernaan.
Di tengah meningkatnya tren gaya hidup sehat dan konsumsi pangan berbasis nabati, tempe semakin mendapat perhatian di tingkat global. Selain dinilai bergizi, tempe juga dianggap sebagai alternatif protein yang ramah lingkungan karena proses produksinya relatif sederhana dan berkelanjutan. Tidak mengherankan jika berbagai inovasi produk berbasis tempe, mulai dari hidangan siap saji hingga camilan ringan, terus bermunculan untuk menyesuaikan dengan selera pasar internasional. Potensi besar inilah yang menjadikan tempe sebagai salah satu ikon pangan lokal yang berpeluang kuat menembus pasar dunia.
Hal itulah yang berhasil dilakukukan oleh PT Kultiva Indonesia Makmur atau Kultiva.co setelah berhasil mengekspor 27.000 bungkus Tempeh Chips ke Jerman beberapa waktu lalu. Hal ini membuktikan bahwa UKM Indonesia sudah mampu bersaing di pasar global. Sekadar catatan, mengutip dari bisnis.com, Kultiva.co berawal dari skala rumah tangga pada 2016. Berasal dari Malang, Jawa Timur. Sang pemilik, Suryaningsih Wibowo, perlahan memperluas bisnisnya dengan mengikuti berbagai pelatihan dan pameran di Jakarta.
Tonggak penting
Mengutip www.industry.co.id, pelepasan ekspor berlangsung di fasilitas logistik Goodang.com, Mekarsari, Tangerang, hadir berbagai pihak pendukung pelaksanaan ekspor.
Produk ringan berbasis tempe ini dikenal sebagai WOH Chips, dan ekspor ini dianggap sebagai tonggak penting tidak hanya bagi Kultiva.co, tetapi juga bagi dunia UKM Indonesia dalam menjangkau pasar Eropa. Sebelumnya, perusahaan yang dibina oleh Bank Indonesia ini telah menjajaki pasar ekspor ke beberapa negara di Asia, Eropa, dan Amerika. Namun, pengiriman ke Jerman dengan volume besar dan prospek kemitraan jangka panjang memberikan makna tersendiri.
Terkait ekspor ini, Suryaningsih menyampaikan bahwa dukungan dari ExportHub.id, mulai dari pendampingan desain kemasan, standar ekspor, hingga strategi pemasaran, sangat membantu proses ekspor mereka. Pendampingan ini dilakukan oleh unit AeXI (Accelerator for Export Indonesia) yang berada di bawah ExportHub.id. Menurut CEO AeXI, Ahmad Soffian, keberanian dan ketekunan menjadi faktor penting agar pelaku usaha UKM dapat menembus pasar internasional.
Sementara itu, dari pihak pembeli di Jerman, Azmi Mustapha (Managing Director Dreiha Handels GmbH) menyatakan optimisme terhadap peluang pasar Tempeh Chips di negara tersebut. Menurutnya, tempe sebagai makanan nabati semakin diminati, dan produk seperti Tempeh Chips berpotensi diterima baik di pasar Jerman. Jadi, kalau kita berkesempatan ke Jerman, rasanya tidak akan sulit untuk mencicipi rasa tempe. Setuju?