Orek Tempe, Makanan Olahan Tempe Tradisional Indonesia yang Menggugah Selera
Sumber Gambar : Foto ilustrasi: www.canva.com
Tempe orek atau orek tempe adalah salah satu olahan tempe yang banyak digemari di Tanah Air. Banyak dijumpai di wrung-warung makan sederhana, makanan ini dibuat dengan memotong balok tempe menjadi potongan kecil dan biasanya dimasak dengan kecap dan bumbu-bumbu lain.
Orek tempe yang biasanya menghias etalase di warteg ini punya cita rasa yang lezat dan cocok disantap bersama nasi putih. Mudah dimaklumi kalau banyak yang menggemari makanan ini, apalagi harganya pun relatif terjangkau.
Penggemar sejati orek tempe tentu tahu kalau makanan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu versi basah dan versi kering. Orek tempe basah diolah dengan memotong tempe jadi bentuk dadu lalu menggorengnya. Orek tempe basah ini akan dimasak bersama kecap dan cabai merah. Sedangkan, versi keringnya akan dipotong kecil-kecil seperti potongan korek api lalu digoreng kering. Dari segi rasa, keduanya mirip. Hal yang membedakan adalah teksturnya, di mana orek tempe basah punya tekstur yang lebih lunak dan mudah dimakan, sedangkan orek tempe kering lebih renyah.
Ada juga beberapa olahan orek tempe yang tidak menggunakan kecap, tetapi menggunakan bahan-bahan seperti gula jawa, cabai, dan bawang merah. Penggunaan bahan dasar ini sudah dikenal sejak lama dalam masakan Nusantara.
Asal mula orek tempe tidak diketahui secara pasti. Namun, diperkirakan hidangan ini sudah ada sejak lama seiring dengan sejarah panjang konsumsi tempe di Indonesia. Seiring waktu pula orek tempe berkembang di banyak daerah di Indonesia, dengan kreasi yang berbeda-beda. Orek tempe di Padang, misalnya, cenderung memiliki rasa yang lebih pedas dengan penggunaan banyak cabai, sementara di Bali denderung punya rasa rempah yang lebih kuat.
Orek tempe merupakan hidangan yang kaya akan protein nabati, vitamin, dan mineral. Tempe sendiri merupakan sumber protein yang lengkap, mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, tempe juga kaya akan kalsium, zat besi, dan vitamin B12. Orek tempe merupakan pilihan lauk yang sehat dan bergizi, khususnya bagi vegetarian dan vegan. [*]
Orek tempe yang biasanya menghias etalase di warteg ini punya cita rasa yang lezat dan cocok disantap bersama nasi putih. Mudah dimaklumi kalau banyak yang menggemari makanan ini, apalagi harganya pun relatif terjangkau.
Penggemar sejati orek tempe tentu tahu kalau makanan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu versi basah dan versi kering. Orek tempe basah diolah dengan memotong tempe jadi bentuk dadu lalu menggorengnya. Orek tempe basah ini akan dimasak bersama kecap dan cabai merah. Sedangkan, versi keringnya akan dipotong kecil-kecil seperti potongan korek api lalu digoreng kering. Dari segi rasa, keduanya mirip. Hal yang membedakan adalah teksturnya, di mana orek tempe basah punya tekstur yang lebih lunak dan mudah dimakan, sedangkan orek tempe kering lebih renyah.
Ada juga beberapa olahan orek tempe yang tidak menggunakan kecap, tetapi menggunakan bahan-bahan seperti gula jawa, cabai, dan bawang merah. Penggunaan bahan dasar ini sudah dikenal sejak lama dalam masakan Nusantara.
Asal mula orek tempe tidak diketahui secara pasti. Namun, diperkirakan hidangan ini sudah ada sejak lama seiring dengan sejarah panjang konsumsi tempe di Indonesia. Seiring waktu pula orek tempe berkembang di banyak daerah di Indonesia, dengan kreasi yang berbeda-beda. Orek tempe di Padang, misalnya, cenderung memiliki rasa yang lebih pedas dengan penggunaan banyak cabai, sementara di Bali denderung punya rasa rempah yang lebih kuat.
Orek tempe merupakan hidangan yang kaya akan protein nabati, vitamin, dan mineral. Tempe sendiri merupakan sumber protein yang lengkap, mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, tempe juga kaya akan kalsium, zat besi, dan vitamin B12. Orek tempe merupakan pilihan lauk yang sehat dan bergizi, khususnya bagi vegetarian dan vegan. [*]
Create By : Admin
