Mengenal Kecambah Kedelai dan Manfaatnya bagi Tubuh

Kedelai telah lama diolah dan diaplikasikan ke dalam beragam kuliner yang lezat dan bermanfaat bagi tubuh. Kalau sebelumnya kita mengenal tahu dan tempe sebagai salah satu bentuk turunan kedelai, kini kita akan berkenalan dengan kecambahnya, yang juga menyimpan potensi yang tak kalah menarik.

Kecambah kedelai, atau yang dikenal juga sebagai taoge kedelai, adalah struktur tipis berwarna kuning/putih yang menghubungkan biji kedelai yang sedang tumbuh dengan nutrisi di dalam tanah. Makanan ini telah menjadi bagian penting dalam dunia kuliner China, Korea, dan Jepang selama berabad-abad, dan kini mulai mendapatkan pengakuan global akan manfaat kesehatannya.

Salah satu daya tarik kecambah kedelai adalah kemampuannya untuk tumbuh sepanjang tahun. Proses pertumbuhannya cukup sederhana. Pertama adalah dengan merendam biji kedelai dalam air dingin selama minimal delapan jam, lalu menempatkannya dalam wadah berlubang untuk menanam dan menutupinya dengan kain hitam. Setelah enam hari perawatan intensif, kecambah siap dipanen dan disimpan di lemari es.

Mengutip www.ussoy.org, dari segi nutrisi, kecambah kedelai adalah makanan utuh yang kaya akan vitamin dan mineral penting seperti vitamin C, zat besi, dan folat. Sebagai sumber protein nabati lengkap, kecambah kedelai mengandung semua sembilan asam amino esensial. Protein ini tidak hanya membantu kita merasa kenyang lebih lama, tetapi juga telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan kulit dengan meminimalkan kerutan dan pigmentasi.

Kecambah kedelai juga kaya akan isoflavon, senyawa tumbuhan yang dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner. Studi menunjukkan bahwa suplemen isoflavon dapat membantu meringankan gejala menopause yang umum, seperti hot flashes. Bahkan, konsumsi kecambah kedelai mungkin terkait dengan pengurangan risiko berkembangnya jenis kanker tertentu.