Siapa sangka, tempe—makanan sederhana berbahan kedelai yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari meja makan Indonesia selama berabad-abad—kini telah melanglang jauh sampai ke negeri seberang.
Buktinya baru-baru ini, ketika Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia melansir informasi telah menyajikan berbagai menu nusantara dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Salah satu makanan tersebut berbahan dasar tempe. Sebagaimana dilansir situs web www.haji.kemenag.go.id pada September 2024, menu tempe yang disajikan kepada jemaah haji adalah orek tempe cabe hijau dan oseng tempe cabe merah, melengkapi menu lain seperti semur ayam, sambal goreng kentang, keripik kentang mustofa, tumis timun wortel, ikan patin balado, terong balado, rendang daging, dan opor ayam.
Penyusunan menu tersebut tentu bukan tanpa pertimbangan matang. Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri (Diryanlu) Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Subhan Cholid, mengatakan mengatakan penyusunan menu ini mempertimbangkan kebutuhan nutrisi dan ketersediaan bahan baku makanan di Arab Saudi.
Masih kata Subhan, menu yang disiapkan juga disusun oleh ahli gizi dari berbagai lembaga-lembaga yang kredibel. "Dari Sekolah Tinggi Pariwisata, Kementerian Kesehatan, menyusun menu itu. Kemudian disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku yang ada di pasar Arab Saudi sehingga menu-menu itu tentu sudah melalui pertimbangan yang sangat matang," ungkapnya.
Pastinya, tempe dalam menu jemaah haji 2024 bukan sekadar variasi. Lebih dari itu, hal Ini merupakan bentuk nyata bahwa tempe telah menjadi ikon kuliner Indonesia yang diakui secara global. Tempe tidak hanya membawa cita rasa nusantara bagi para jemaah, tetapi juga memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia kepada dunia internasional.
Masuknya tempe ke dalam menu bagi jemaah haji 2024 juga menjadi bentuk pengakuan bahwa meski sering dianggap sebagai "makanan rakyat", tempe telah mendapat pengakuan internasional sebagai sumber gizi yang lezat dan sehat. [*]