Mau agar Anak-anak bisa Lebih Fokus? Coba Makanan Ini!
Sumber Gambar : Foto ilustrasi: www.canva.com
Penelitian terbaru menunjukkan sesuatu yang menarik, anak-anak usia sekolah yang mengonsumsi lebih banyak isoflavon dari makanan berbahan kedelai menunjukkan kemampuan berpikir dan perhatian yang lebih baik. Temuan ini membuka jalan bagi penelitian masa depan yang bertujuan mengungkap bagaimana makanan berbahan kedelai dapat berdampak positif pada kemampuan kognitif anak-anak.
Isoflavon adalah senyawa yang secara alami terdapat dalam berbagai tanaman, terutama kacang kedelai. Senyawa ini sudah terbukti bisa membantu ingatan orang dewasa. Namun, manfaatnya untuk anak-anak masih belum banyak diteliti.
Mengutip artikel www.newswise.com yang dilansir Juni 2024, makanan kedelai seringkali bukan bagian rutin dari makanan anak-anak di Amerika Serikat," kata Ajla Bristina, mahasiswa doktoral ilmu saraf di University of Illinois Urbana-Champaign. "Studi kami menambah bukti pentingnya nutrisi yang terdapat dalam makanan kedelai untuk perkembangan kognitif anak."
Bristina membagikan hasil penelitiannya di acara NUTRITION 2024, pertemuan tahunan American Society for Nutrition yang akan digelar di Chicago pada akhir Juni sampai awal Juli tahun lalu.
Untuk meneliti potensi manfaat isoflavon kedelai, para peneliti mengkaji data yang tersedia sebelumnya dari studi cross-sectional yang melibatkan 128 anak berusia 7 hingga 13 tahun. Mereka menggunakan informasi dari catatan makanan selama 7 hari untuk menghitung asupan rata-rata setiap anak, termasuk jumlah makronutrien, mikronutrien, vitamin, dan isoflavon yang dikonsumsi. Untuk menilai kemampuan intelektual umum anak-anak, peneliti menggunakan serangkaian tes tertulis yang disesuaikan dengan tingkat kelas. Mereka juga mengukur kemampuan perhatian menggunakan tugas komputerisasi yang dikenal sebagai flanker task sambil merekam aktivitas electroencephalographic (EEG) untuk mengukur kecepatan pemrosesan informasi dan perhatian.
"Belum ada studi lain yang meneliti hubungan antara isoflavon kedelai dan kemampuan perhatian menggunakan EEG atau alat ukur serupa untuk merekam aktivitas listrik yang dihasilkan otak," kata Bristina.
Hasilnya? Kebanyakan anak memang jarang makan makanan kedelai. Namun, yang menarik, anak-anak yang lebih sering makan kedelai ternyata bisa merespons lebih cepat saat diuji dan pemrosesan informasi di otaknya juga lebih cepat. Meski begitu, tidak ada hubungannya dengan kecerdasan umum mereka.
"Anak-anak dalam studi kami mengonsumsi rata-rata 1,33 mg isoflavon per hari, yang meski relatif rendah, sesuai dengan nilai yang dilaporkan sebelumnya untuk Amerika Serikat," kata Bristina. "Konsumsi kedelai untuk masing-masing peserta berkisar dari 0 hingga 35 mg/hari.”
Bristina menyarankan camilan seperti edamame panggang, kacang kedelai, atau susu kedelai untuk menambah asupan kedelai. Tahu, tempe, atau nugget berbahan kedelai juga bisa jadi pilihan untuk makanan utama.
"Penelitian seperti ini baru langkah awal," tambah Bristina. "Untuk lebih memahami efek konsumsi makanan kedelai pada kemampuan kognitif anak-anak dan jumlah asupan isoflavon yang tepat yang diperlukan untuk menghasilkan waktu respons lebih cepat akan membutuhkan pendekatan intervensi."