Coba Tebak, Berapa Harga Tempe di Finlandia?

Sumber Gambar : Tangkapan layar dari youtube.com/harijisun

Banyak hal yang bisa jadi alasan untuk kita bersyukur. Bagi para penggemar tempe yang tinggal di Tanah Air, rasa syukur itu bisa karena harga tempe yang tergolong ramah di kantung. 
 
Tempe goreng, camilan sederhana yang akrab di lidah masyarakat Indonesia dan bisa dijumpai di pedagang kaki lima hingga restoran, ternyata bisa menjadi sajian “mewah” dengan harga berkali lipat di luar negeri. 
 
Kalau tidak percaya, ada contoh nyata dari Finlandia, di mana pada beberapa waktu lalu konten kreator asal Korea, Hari Jisun, membagikan pengalamannya via YouTube saat makan tenmpe di Finlandia.
 
Dalam video berdurasi hampir setengah jam tersebut, Jisun mengajak kakak dan kakak iparnya yang asli Finlandia mencicipi makanan Indonesia di sebuah restoran Indonesia di sana. Salah satu menu yang mereka pesan: tempe goreng.
 
Kedatangan mereka ke restoran Indonesia ini bukan sekadar wisata kuliner. Bagi Jisun yang biasa mencicipi bermacam makanan, ini adalah momen pembuktian rasa dan untuk menuntaskan rasa ingin tahu bagaimana rasa masakan Indonesia versi restoran di Eropa.
 
Perbedaan rasa

Begitu tempe goreng disajikan, Jisun tampak terkejut. Penampilan tempe yang disantap berbeda dari yang biasanya. Tempenya dinilai sangat tipis, dengan balutan tepung yang cukup tebal. "Rasa gorengannya lebih dominan daripada rasa tempenya," komentar Jisun. Bahkan sambalnya ternyata tidak sepedas harapan mereka.
 
Kakak ipar Jisun pun menanggapi dengan komentar serupa. Ia mengatakan bahwa sambal pedas yang disajikan masih terasa ringan, karena mungkin disesuaikan dengan lidah Eropa, khususnya Finlandia, yang tidak terbiasa dengan rasa pedas menyengat seperti di  Indonesia. Meski begitu, mereka tetap menghargai pengalaman dan mengakui bahwa rasa sambalnya tetap enak, hanya kurang “menggigit”.
 
Selain itu, ada hal lain yang mencolok dari pengalaman Jisun, yaitu harga tempenya. Betapa tidak, seporsi tempe goreng berisi enam potong dibanderol seharga 8,5 Euro, atau sekitar Rp 146.000! Harga yang cukup mahal kalau dibandingkan dengan harga tempe goreng di Indonesia yang berkisar Rp 2.000 per potong. Ini berarti tempe di Finlandia berkali lipat lebih mahal. Namun, hal ini bisa dimaklumi jika kita mempertimbangkan biaya bahan impor, sewa tempat, dan gaji tenaga kerja di negara Eropa.
 
Selain tempe, mereka juga mencoba menu lain seperti ayam geprek sambal ijo, sop iga, nasi goreng, dan tak ketinggalan — jamu! Salah satu hal yang justru paling mengesankan bagi mereka adalah jamu buatan sang koki, yang disebut menggunakan resep nenek dari Jawa. Rasa asam dan pedas khas rempah-rempah Indonesia benar-benar terasa menyegarkan dan sehat, bahkan menjadi favorit Jisun hari itu. Meski beberapa menu rasanya sudah disesuaikan untuk lidah masyarakat Finlandia, tetap ada sentuhan autentik yang membuat mereka merasa dekat dengan Indonesia. 

Dari pengalaman Jisun, kita bisa memetik pelajaran bahwa sempat berkunjung ke luar negeri dan merasa rindu dengan kampung halaman, mencicipi makanan khas negara asal adalah salah satu cara untuk mengobati rindu. Selainb itu, tentu saja kita juga bisa lebih bersyukur bisa menikmati kelezatan dan manfaat tempe dengan harga yang jauh lebih terjangkau. [*]


Create By : Admin
Artikel Lainnya