Kemasan Produk yang Menarik Minat Gen-Z

Sumber Gambar : Foto ilustrasi: www.canva.com

Tahukah kamu, bahwa Survei Penduduk 2020 mencatat bahwa mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Z (lahir pada tahun 1997 – 2012) dan Generasi Milenial (lahir pada tahun 1981 – 1996)?
 
Lebih dalam, Badan Pusat Statistik melansir, proporsi Generasi Z sebanyak 27,94 persen dari total populasi dan Generasi Milenial sebanyak 25,87 persen. Ini artiny pada usia emas ke-100 tahun Indonesia, generasi Z diproyeksikan menyumbang tenaga usia produktif cukup besar pada 2045.
 
Bukan cuma menyumbang tenaga usia produktif cukup besar, kecenderungan Generasi Z untuk lebih peduli pada upaya pelestarian alam juga tinggi. Hal ini bisa jadi sumbangan besar dalam upaya menekan kerusakan lingkungan.
 
Sebuah jurnal berjudul Eco-label, environmental concern, and green purchase behavior: A perspective of Gen-Z on eco-friendly cement menyebutkan beberapa hasil penelitian yang secara garis besar menunjukkan bahwa Gen Z tertarik untuk mengikuti tren pembelian produk ramah lingkungan. Dari jurnal yang sama, dorongan untuk mengikuti tren ini bermacam, antara lain sebagai bentuk ekspresi identitas.
 
Sementara itu dalam presentasinya berjudul Manfaat Kesehatan Produk Kedelai, Prof Hardinsyah MS PhD, Professor in Nutrition, Applied Nutrition Division, FEMA IPB University Chairman of Indonesian Nutrition Higher Education (AIPGI) & Pergizi Pangan Indonesia memaparkan beberapa hal terkait sikap sebuah generasi terhadap konsumsi yang ramah lingkungan.
 
Hasilnya, hampir separuh responden dari Generasi Z mendukung dan mau membeli produk-produk ramah lingkungan. Beberapa hasil riset tersebut misalnya, 48 persen responden mau membeli produk yang ramah lingkungan, 48 persen responden sengaja memilih produk dengan kemasan ramah lingkungan, dan 49 persen responden memilih membeli produk dari perusahaan yang mendukung pelestarian lingkungan.
 
Di tengah tren gaya hidup sehat, pilihan untuk menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan pastinya membuat harapan akan dunia yang lebih baik jadi lebih niscaya.
 
Apa yang bisa jadi contoh produk yang ramah lingkungan? Jawabannya, tempe.
 
Tahukah kamu kalau dalam proses pembuatannya, tempe mengandalkan proses fermentasi alami dengan menggunakan jamur Rhizopus. Makanya, proses pembuatan tempe cuma butuh sedikit energi. Limbah produksi dari pembuatan tempe juga bisa dipakai sebagai pupuk tanaman, seperti telah banyak dilakukan oleh banyak perajin, sehingga ini bisa mengurangi dampak lingkungan.


Pembuatan tempe juga bisa dilakukan di tingkat lokal, serta tidak membutuhkan lahan yang besar dalam proses pembuatannya. Dengan demikian, tempe bisa mendukung ekonomi lokal. Jangan lupa, kemasannya tempe bisa menggunakan daun pisang yang bisa didaur ulang.
 
Harga tempe pun relatif terjangkau, sehingga bisa menjangkau lebih banyak orang. Lengkap, bukan? [*]


Create By : Admin
Artikel Lainnya