Ikut serta dalam upaya menekan kerusakan alam bisa dilakukan antara lain dengan menggunakan produk-produk yang mendukung sustainability atau keberlanjutan.
Beberapa tahun lalu, konsumen kedelai di Amerika Serikat (AS) yang sadar akan pentingnya pembangunan atau upaya-upaya yang berkelanjutan mulai meminta pasokan kedelai yang mendukung upaya tersebut. Hasilnya, pada 2013, dibuatlah protokol yang menjamin keberlanjutan kedelai.
Dalam protokol yang disebut Soy Sustainability Assurance Protocol atau SSAP inilah dilakukan sebuah pendekatan yang diaudit oleh pihak ketiga, yang kemudian memverifikasi produksi kedelai berkelanjutan secara nasional.
Hasilnya, SSAP memberikan sertifikasi bahwa pengiriman kedelai AS dianggap berkelanjutan berdasarkan sistem undang-undang dan peraturan keberlanjutan serta konservasi nasional. Ini semua juga dikombinasikan dengan praktik produksi kedelai terbaik oleh lebih dari 515.000 produsen kedelai di AS.
Tercatat, sebagaimana dilansir www.poultryindonesia.com pada 2021, ada 64 eksportir AS yang secara aktif menggunakan sertifikasi tersebut sebagai salah satu ciri khusus. Seiring dengan peningkatan permintaan akan kedelai berkelanjutan, industri kedelai di AS terus memenuhi kebutuhan pelanggan melalui SSAP, dan setiap tahunnya, semakin banyak eksportir yang menggunakan sertifikasi tersebut.
Masih terkait dengan hal itu, U.S. Soy sendiri telah telah mengidentifikasi prioritas dan peluang peningkatan industri kedelai AS yang mendukung Sustainable Development Goals (SDG) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ada 17 tujuan di dalam SDG, dan semua dirancang untuk mengantisipasi pertumbuhan populasi global yang diperkirakan mencapai 9,7 miliar penduduk pada tahun 2050.
Salah satu yang memegang peran penting dalam SDG adalah pertanian, dan U.S. Soy sebagai bagian dari komunitas global, menerapkan praktik pertanian berkelanjutan. Bagi U.S. Soy, ‘berkelanjutan’ punya arti antara lain menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi para petani kedelai dan menjalankan praktik pertanian yang ramah lingkungan.
Tiga prioritas utama U.S. Soy, yakni kesehatan tanah/penyerapan karbon, manajemen air, dan emisi gas rumah kaca, ternyata sejalan dengan tujuan SDG poin kedua, yakni mengakhiri kelaparan. Pasalnya, kedelai memegang peranan penting dalam menyediakan protein berkualitas tinggi untuk pangan dan pakan, sambil menerapkan praktik pertanian yang solid. [*]