Menjaga Keanekaragaman Hayati untuk Bumi dan Diri Kita Sendiri
Sumber Gambar : Foto: USSEC
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah hal yang perlu dijaga dan dilestarikan untuk keberlanjutan kehidupan di Bumi. Salah satu hal utama yang bisa didapat dari Keanekaragaman itu adalah kelestarian serta ketahanan ekosistem. Lebih dari itu, biodiversitas juga bisa mendukung kesehatan manusia, munculnya ekowisata dan memicu ekonomi serta lapangan kerja.
Keanekaragaman hayati adalah hal yang tak dapat dilepaskan dari kedelai Amerika Serikat (AS), yang dibudidayakan serta dikembangkan dengan dasar komitmen untuk pelestarian keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, setiap kali pelanggan memilih kedelai AS yang berkelanjutan, dengan jejak karbon yang rendah, mereka juga mendukung sistem komprehensif dalam upaya keanekaragaman hayati.
Sebagai bagian dari perjanjian multilateral, seperti Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) dan Paris Agreement, AS menunjukkan komitmen terhadap keanekaragaman hayati global dengan mendukung peningkatan praktik pertanian cerdas iklim, penghijauan kembali, serta praktik manajemen nutrisi, yang lebih menegaskan dampak positif dari kedelai AS yang berkelanjutan.
Hal itu juga sejalan dengan visi pemerintah AS untuk melindungi dan mengembalikan keanekaragaman hayati dengan legislasi dan program-program penting. Demikian halnya dengan Conservation Reserve Program (CRP) dari U.S. Department of Agriculture’s (USDA), yang memegang peran sentral dalam memberdayakan para petani antara lain untuk menjalankan praktik-praktik pertamnian yang berkelanjutan (sustainable).
Langkah-langkah itulah, seperti yang dilansir www.ussec.org, yang antara lain menelurkan hasil berupa peningkatan luas hutan sebesar 742.000 hektar, sementara lahan pertanian berkurang sebesar 3,6 juta hektar antara tahun 1997 hingga 2017. Hal ini pastinya menunjukkan pergeseran yang positif menuju pelestarian sumber daya alam dan lingkungan. [*]