Mengenal Kecap Asin, Si Paling Bisa Menyedapkan Rasa Makanan
Sumber Gambar : Foto ilustrasi: www.canva.com
Kecap manis (sweet soy sauce) biasanya menyertai bermacam makanan di Indonesia, misalnya gado-gado, ketoprak, bakso, somay/batagor, atau sekadar ditambahkan pada makanan lain untuk memperkaya rasa. Berbeda dengan di Amerika Serikat, kecap yang paling akrab di sana adalah kecap asin (soy sauce). Saking populernya, sebuah survei menemukan bahwa sekitar 65 persen rumah tangga di Negeri Paman Sam itu menyimpan kecap di dapur mereka.
Sebenarnya bukan cuma di AS, soy sauce yang terbuat dari fermentasi kedelai fermentasi ini juga dipakai sebagai bahan dalam saus dan marinasi serta saus celup di banyak masakan Asia. Meskipun terkenal dengan kemampuannya untuk menyedapkan rasa makanan, kecap ini pada awalnya diciptakan sebagai pengawet.
Laman https://ussoy.org menyebut di China kuno, ketika makanan sulit didapat dan teknik penyimpanan makanan modern belum ditemukan, pasta fermentasi kedelai yang dikenal sebagai jiang adalah cara paling efektif untuk menjaga makanan tetap segar.
Proses pengawetan daging, makanan laut, sayuran, dan biji-bijian dengan jiang menyebar ke negara-negara tetangga, termasuk Korea dan Jepang, di mana orang mulai bereksperimen dengan menggunakan kedelai fermentasi untuk mempengaruhi rasa makanan. Dari titik itulah kemudian dimulai tradisi Jepang dalam membuat kecap di rumah, yang dianggap sebagai inkarnasi awal dari kecap yang dinikmati oleh orang-orang di seluruh dunia saat ini.
Negara-negara Asia telah bereksperimen dengan proses pembuatan kecap selama ribuan tahun. Cina, Jepang, dan Korea masing-masing memiliki beberapa variasi pada bumbu klasik ini. Bedanya, resep kecap China menggunakan rasio kedelai yang lebih tinggi terhadap gandum, sementara itu kecap Jepang biasanya membutuhkan kedelai dan gandum dengan jumlah yang sama. Lain lagi dengan kecap Korea atau ganjang, yang dibuat sedikit berbeda. Dalam metode tradisional Korea, pembuatan kecap ini juga ikut menyertakan garam. [*]