Makanan Berbahan Kedelai bagi Penderita Asam Urat dan Gout
Sumber Gambar : Foto ilustrasi: www.canva.com
Makanan berbahan dasar kedelai telah lama menjadi bagian dari dunia kuliner di Asia, bahkan kerap dimasukkan menjadi salah satu makanan dalam program diet. Selain menyediakan protein berkualitas tinggi dalam jumlah besar, makanan berbahan kedelai juga mengandung asam lemak yang baik. Namun, ada yang percaya bahwa kedelai dapat meningkatkan risiko gout dan berpotensi memicu serangan akut pada pasien dengan penyakit ini.
Untuk menguji kebenaran kepercayaan tersebut, sebuah tim peneliti melakukan tinjauan komprehensif terhadap data klinis dan epidemiologis yang relevan. Hasilnya tinjauan yang dituangkan dalam jurnal berjudul Soyfoods, hyperuricemia and gout: A review of the epidemiologic and clinical data menunjukkan hasil yang mengejutkan.
Tinjauan tersebut menyebutkan bahwa dari 6 studi epidemiologi yang diidentifikasi, tidak ada bukti bahwa konsumsi kedelai terkait dengan kadar asam urat dalam darah, hiperurisemia (kadar asam urat dalam darah meningkat di atas batas normal), atau gout. Data lain dari 5 studi intervensi pada manusia menunjukkan, protein kedelai memang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam serum darah, tapi peningkatannya sangat kecil dan hampir dapat dipastikan tidak relevan secara klinis.
Temuan lain didapat dari sebuah survei terhadap 239 profesional kesehatan dari tiga negara Asia menunjukkan data 95% menganggap makanan kedelai cukup atau sangat sehat dan bergizi. Namun, 48% masih berpendapat makanan kedelai kemungkinan dapat menyebabkan gout.
Beberapa temuan itu menunjukkan bahwa kekhawatiran terhadap konsumsi kedelai pada penderita gout atau mereka yang berisiko tinggi terkena gout sebenarnya tidak berdasar. Meski penelitian jangka panjang masih diperlukan, data yang ada tidak menunjukkan alasan bagi individu dengan gout atau berisiko terkena gout untuk menghindari makanan berbahan kedelai.
Sebaliknya, makanan kedelai justru dapat membantu mengatasi beberapa penyakit yang terkait dengan hiperurisemia dan gout, seperti hipertensi, sindrom metabolik, dan penyakit kardiovaskular. Protein kedelai terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol LDL sekitar 4%. Beberapa penelitian epidemiologi dan klinis juga menunjukkan makanan kedelai dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
Kesimpulannya, tidak ada alasan bagi praktisi kesehatan untuk menyarankan pasien gout mereka menghindari makanan berbahan kedelai. Justru, mengonsumsi makanan kedelai dalam jumlah moderat sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan manfaat kesehatan bagi penderita gout maupun masyarakat umum. [*]