Upaya Mengatasi Krisis Pangan Dunia

Bisa tebak, berapa kira-kira jumlah penduduk di Bumi saat ini?

 

Kalau merujuk Worldometer pada 11 September 2023 pagi, jumlah penduduk di dunia sudah berada di atas angka 8 miliar penduduk. Jumlah besar, yang menuntut perhatian yang besar pula.

 

Peningkatan jumlah penduduk berarti juga meningkatkan tekanan terhadap Bumi, dan menambah tantangan global. Tantangan tersebut misalnya dalam bidang sandang, pangan, dan papan; air bersih; serta kebutuhan akan lahan, yang padahal secara fisik Bumi tidak bertambah besar. Belum lagi soal lingkungan dan pemanasan global, yang akhir-akhir ini kerap menjadi sorotan.

 

Krisis pangan

Dalam bidang pangan, kita memang sudah membuat kemajuan dalam meningkatkan produksi serta akses terhadap pangan. Namun, kita juga tidak bisa menutup mata terhadap tantangan yang bisa memicu krisis pangan.

 

Salah satu faktor yang bisa memicu krisis pangan di dunia adalah perubahan iklim, yang berdampak antara lain pada kondisi panas ekstrem dan banjir yang bisa merusak hasil panen. Perubahan iklim ini salah satunya dipengaruhi oleh sikap/perilaku manusia yang tidak ramah lingkungan.

 

Faktor lain yang bisa memicu krisis pangan di dunia adalah pengurangan lahan pertanian, yang otomatis berpengaruh pada jumlah produksi pangan. Lahan pertanian ini bisa berkurang lantaran beralih fungsi menjadi kawasan perumahan.

 

Dampak yang paling terlihat dari krisis pangan tentu saja kelaparan dan kekurangan gizi. Dampak lanjutannya adalah  gangguan serius terhadap kesehatan dan perkembangan manusia.

 

Apa yang bisa kita lakukan untuk setidaknya mengurangi krisis pangan? Dalam bidang pertanian, salah satu yang b[isa dilakukan adalah dengan pertanian berkelanjutan dengan cara seperti pengelolaan tanah dan penggunaan pupuk/pestisida yang baik untuk bisa membantu kesuburan lahan.

Dalam pertanian, kita bisa mencontoh langkah yang dilakukan petani kedelai di AS saat mereka menanam dan mengembangkan solusi berkelanjutan.

Dalam situs https://solutions.ussoy.org, langkah ini dilakukan dengan memproduksi lebih banyak dengan menggunakan lebih sedikit sumber daya, menerapkan praktik pertanian yang mengurangi jejak karbon, dan membantu melestarikan lahan hutan. [*]