Semakin hari, semakin banyak orang di dunia yang mengenal tempe dan mengolahnya menjadi makanan lezat. Bahkan di Jepang, negara yang terkenal dengan sushi dan ramen ini juga mengenal tempe dan sebagian orang mengolahnya menjadi makanan khas di sana.
Hal ini yang dirasakan oleh Tamaki Abe, salah satu dari banyak orang Jepang yang baru-baru ini jatuh cinta dengan tempe. Sebagaimana diberitakan The Jakarta Post beberapa waktu lalu, awalnya Abe tidak begitu menyukai tempe saat pertama kali menikmatinya beberapa tahun yang lalu.
Namun, lambat laun ia mulai menyukainya dalam beberapa bulan terakhir karena mulai menyadari betapa tempe cocok dipadukan dengan rempah-rempah yang populer di kalangan penggemar kuliner Jepang, terutama kari.
Bukan cuma Abe yang jatuh cinta pada tempe. Pada Desember 2021 Akiyoshi Otomo bersama istrinya membuka Tempeh Kitchen, sebuah toko bento tempe. Menu yang disajikan termasuk mapo tofu, teriyaki, dan lo bah png (hidangan bento yang dicampur dengan tempe).
Seperti Abe, kegemaran Otomo pada tempe tumbuh seiring waktu. Sebelumnya, ia bekerja sebagai konsultan logistik di Tokyo, tetapi pada usia 35 tahun, ia terserang stroke dan kemudian menjadi lebih peduli terhadap kesehatan. Saat itulah ia menemukan tempe yang mirip karaage dengan bawang putih dan kecap yang dimasak oleh salah seorang teman pendaki gunungnya.
Karena sangat menyukainya, Otomo mencoba beberapa tempe yang tersedia di pasaran, tetapi tidak pernah memuaskannya. Ia kemudian mengembangkan mesin pembuat tempe dan mulai menjualnya, sebelum akhirnya menemukan ide bisnis untuk membuka gerai sendiri.
Banyak jalan menuju Roma, begitu pula dengan tempe yang kini menemukan jalannya ke hati para penikmat kuliner di Jepang. Cerita Abe dan Otomo menunjukkan bagaimana makanan tradisional Indonesia ini mampu beradaptasi dan diterima dalam budaya kuliner yang berbeda.
Dengan kreativitas dan inovasi, tempe tidak hanya menjadi alternatif makanan sehat, tetapi juga berhasil memikat lidah internasional, membuktikan bahwa cita rasa dan manfaat gizi tempe memang universal. [*]