Berikut Ini 5 Daerah dan Caranya Membuat Tempe

Sumber Gambar : Tangkapan layar video US SOY

Banyak jalan menuju Roma, banyak pula cara dalam membuat tempe.

 

Kamu salah kalau mengira cuma ada satu cara atau “formula” dalam membuat tempe. Meski hasil jadinya mirip, berwarna putih keabuan dengan tekstur padat dan kompak, tapi ternyata ada beberapa cara dalam proses pembuatan tempe. Tentu, setiap cara tersebut menghasilkan citarasa serta penampilan yang sedikit berbeda.

 

Secara umum, proses pembuatan tempe masih dikatakan tradisional, walaupun teknologi pembuatannya secara bertahap telah dimodifikasi dengan menggunakan  peralatan yang lebih modern dari bahan antikarat (stainless steel).

 

Dalam presentasi berjudul “Proses Pembuatan Tempe” oleh Forum Tempe Indonesia, perubahan yang paling nyata terjadi pada penggunaan inoculum (bahan yang mengandung mikrob untuk dimasukkan ke inang atau media). Mayoritas perajin tempe telah beralih dari penggunaan inokulum tradisional (usar) ke inokulum standar (inokulum bubuk), yang disiapkan dari kapang terseleksi.

 

Masih dari sumber yang sama, pembuatan tempe dibedakan atas lima cara, yaitu cara Bandung, cara Purwokerto, cara Pekalongan, cara Yogyakarta, dan cara Malang. Apa saja perbedaannya? Simak berikut ini.

 

Cara Bandung

Pencucian dan Pembersihan > perendaman  dengan air panas (sekitar 6 jam) > penambahan air dan perendaman lagi (sekitar 10 jam) > pemecahan biji, pelepasan kulit, dan pencucian  > perebusan (sekitar 30 menit setelah mendidih) > pendinginan dan penirisan > penambahan ragi > pengemasan > pemeraman > tempe.

 

Cara Purwokerto

Pencucian dan Pembersihan > perendaman dalam air  (sekitar 24 jam) > Pemecahan biji, pelepasan kulit, dan pencucian > perebusan (sekitar 1 jam setelah mendidih) > pendinginan dan penirisan > penambahan ragi > pengemasan > pemeraman > tempe.

 

Cara Pekalongan

Pencucian dan pembersihan > perendaman dalam air  (sekitar 2 jam) > perebusan (sekitar 30 menit setelah mendidih > perendaman (sekitar 10 jam) > pemecahan biji, pelepasan kulit, dan pencucian > pendinginan dan penirisan > penambahan ragi > pengemasan > pemeraman > tempe.

 

Cara Yogyakarta

Pencucian dan pembersihan > perendaman dalam air  (sekitar 6 jam) > perebusan (sekitar  15 menit setelah mendidih) > pemecahan biji, pelepasan kulit, dan pencucian > perendaman (sekitar 10 jam) > perebusan  (30 menit) > pendinginan dan penirisan > penambahan ragi > pengemasan > pemeraman > tempe.

 

Cara Malang

Pencucian dan Pembersihan > perendaman dalam air (sekitar 2 jam) > perebusan (sekitar 15 menit setelah mendidih > pemecahan biji, pelepasan kulit, dan pencucian > perendaman (sekitar 10 jam) > perebusan (sekitar 1 jam setelah mendidih) > pendinginan dan penirisan > penambahan ragi > pengemasan dengan daun pisang > pemeraman > tempe.

 

Kelima proses pembuatan tempe tersebut memang serupa, mulai dari pencucian, perendaman, perebusan, pemisahan kulit, hingga menjadi tempe. Yang sedikit berbeda adalah durasi pada beberapa tahapan proses. Meski demikian, cara-cara itu tidak mengurangi manfaat mengonsumsi tempe terhadap tubuh. [*]

Create By : Admin
Artikel Lainnya