Selain batik, kopi, dan rendang, tempe menjadi produk asli Indonesia yang makin mendunia. Bukan semata jadi makanan yang menyehatkan, tempe bisa jadi duta Indonesia yang sekaligus bisa mempererat relasi dengan banyak orang di seantero dunia.
Tiap negara tentu punya keunikan yang bisa dipromosikan, atau bahkan menjadi duta di kancah internasional. Kalau Jepang punya anime dan manga, atau Korea Selatan dengan K-pop, Indonesia juga punya banyak keunikan yang bisa menjadi duta di negara lain.
Tempe, yang biasa dijumpai di meja makan di rumah-rumah di Indonesia, bisa jadi salah satu keunikan yang dimaksud. Meski terlihat sederhana dan acap dilabeli dengan makanan wong cilik, kelenturan tempe untuk dijadikan bermacam makanan alternatif yang kaya manfaat telah banyak dikenal.
Kini, tempe bukan sekadar makanan sederhana, tapi sudah mendunia. Hal ini tak lepas dari berbagai upaya banyak pihak dalam memperkenalkan tempe. Tahun lalu, misalnya, sebagaimana dimuat dalam www.merdeka.com, menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan pihaknya akan menjadikan tempe sebagai bagian dari promosi kuliner Indonesia di dunia internasional. Dengan kata lain, tempe bakal jadi bagian diplomasi kuliner Indonesia.
Sementara itu, tempe juga menjadi “bekal” untuk membangun dan mempererat relasi dengan orang lain. Sebagaimana dilansir kompas.id pada 2020, tempe menjadi jurus pendekatan jitu ala Atase Perdagangan di Brussels Merry Astrid Indrisari dalam membina relasi dengan seorang perempuan perwakilan Uni Eropa (UE). Dia adalah seorang vegetarian.
”Suatu hari saya menggoreng tempe dengan bumbu seadanya, ketumbar dan garam. Begitu saya suguhkan, dia langsung ketagihan. Sejak saat itu, ketika ingin menemui pejabat UE, dia dengan senang hati membukakan jalan,” tuturnya.
Nah, dari kisah-kisah itu kita bisa memetik pelajaran, bahwa dari hal yang sederhana sekali pun, kita bisa memberi manfaat bagi banyak orang, bukan? Semoga bermanfaat! [*]