Ragam Inovasi Olahan Tempe

Sumber Gambar : Canva

Oleh karena kandungannya yang bermanfaat bagi tubuh manusia, tempe diterima oleh semakin banyak warga dunia. Makanan ini juga bukan cuma diproduksi di negara asalnya, Indonesia, tapi juga di negara lain seperti Amerika Serikat, Australia, Belanda, dan Inggris.


Hal-hal itulah yang kemudian mendorong inovasi olahan tempe, misalnya pada kemasan dan citarasa. Mengutip buku Tempe: Sumber Zat Gizi dan Komponen Bioaktif untuk Kesehatan, berikut ini beberapa inovasi yang dapat dilakukan pada tempe.


Inovasi citarasa

Tempe saat ini sudah dapat diperoleh di hampir seluruh penjuru dunia. Menariknya, tempe dengan berbagai macam citarasa lebih banyak dijumpai di luar Indonesia. Tentu saja tempe dengan bermacam citarasa tersebut dihadirkan untuk meningkatkan penerimaan tempe oleh masyarakat di negara masing-masing.


Ya, tidak seperti di Indonesia, tempe di luar negeri umumnya bukan dijual dalam bentuk segar, melainkan sudah berbumbu (marinated) sehingga siap untuk dimasak (ready to cook). Citarasa tempe yang cukup digemari di luar negeri adalah rasa kari dan santan (coconut curry), kombinasi rasa wijen-bawang putih (sesame garlic), dan rasa lada-jeruk lemon (lemon pepper), dan lain-lain.


Inovasi kemasan

Kemasan memegang peranan yang sangat penting pada suatu produk, termasuk produk pangan.


Atribut pertama yang terlihat dan dinilai oleh calon pembeli adalah tampilan produk. Jika tampilan produk pangan kurang menarik, meskipun rasa pangan tersebut sangat baik, konsumen bisa jadi batal membelinya.


Dahulu, tempe hanya dikemas menggunakan daun (pisang, jati, waru) atau plastik label untuk dijual di pasar-pasar tradisional. Saat ini, seiring popularitas tempe yang meroket, tempe juga dikemas semakin baik, beragam, dan disertai pelabelan. Selain untuk melindungi produk dari lingkungan sekitar yang dapat mencemari, teknik pengemasan dewasa ini juga sudah berkembang untuk meningkatkan umur simpan produk.


Dewasa ini, tempe sudah banyak yang dikemas di dalam kaleng. Teknik pengalengan pada dasarnya mengemas pangan di dalamnya melalui sterilisasi komersial, serta mengusir udara yang ada di dalamnya, agar kerusakan mutu yang terjadi akibat udara maupun mikroorganisme dapat dicegah atau diperlambat.


Jenis pengemasan lain yang juga kian populer adalah pengemasan vakum. Teknik pengemasan ini sudah diterapkan pada berbagai produk pangan. Tujuan dari pengemasan ini adalah untuk memperpanjang umur simpan karena di dalam kemasantidak terdapat udara sama sekali sehingga kerusakan tempe akibat oksidasi lemak dapat dicegah, dan sekaligus memperpanjang umur simpannya. 


Pelabelan dan desain kemasan juga sudah berkembang sedemikian rupa untuk menarik perhatian konsumen. [*]



Create By : Admin
Artikel Lainnya