“Beradaptasi atau mati” jadi semacam kredo yang relevan di sepanjang zaman. Termasuk saat ini, ketika Bumi dan kehidupan di dalamnya mendapat banyak tantangan kerusakan lingkungan.
Pesan kredo itu jelas, bahwa kita harus beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan keadaan masa kini agar hidup dan kehidupan kita bisa terus berlangsung. Dalam kaitannya dengan pemanasan global, polusi, atau cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini jadi topik populer terkait kerusakan lingkungan, maka kita harus mengubah pola hidup menjadi lebih ramah lingkungan dan berupaya mencari solusi.
Bagi petani kedelai di Amerika Serikat (AS), solusi-solusi tersebut dibuat dengan dasar keberlanjutan dengan melihat salah satu tantangan terbesar saat ini, yaitu memproduksi pakan, makanan, dan bahan bakar untuk populasi yang terus bertumbuh sambil menjaga planet dan sumber dayanya untuk generasi mendatang.
Para petani, yang sebelumnya dikenal piawai mengolah dan memelihara tanah, kini juga bisa berinovasi seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan peralatan canggih. Para petani tidak hanya mengoptimalkan cara-cara untuk melindungi tanah, tetapi juga melestarikan air dan sumber daya alam lainnya.
Petani kedelai di AS mengadopsi praktik berkelanjutan ini untuk menjaga lingkungan, mendukung masyarakat yang kuat, dan mendorong kemajuan di seluruh dunia.
Dalam pertanian, keberlanjutan atau sustainability adalah kisah tentang beragam upaya untuk memanfaatkan pengetahuan yang terus berkembang dan teknologi inovatif untuk meningkatkan hasil pertanian sambil menggunakan lebih sedikit sumber daya dan melestarikan tanah.
Komitmen petani kedelai di AS terhadap keberlanjutan adalah sebuah janji jangka panjang yang berakar pada program-program konservasi yang dibuat oleh Departemen Pertanian AS lebih dari 75 tahun yang lalu.
Mengutip www.ussoy.org, untuk terus membangun komitmen ini, petani kedelai AS yang diwakili oleh organisasi produsen, termasuk Dewan Kedelai Amerika Serikat (United Soybean Board - USB), Asosiasi Kedelai Amerika (American Soybean Association - ASA), dan Dewan Ekspor Kedelai Amerika Serikat (U.S. Soybean Export Council - USSEC), berkolaborasi membuat strategi nasional.
Strategi itu dibuat untuk lebih meningkatkan keberlanjutan kedelai AS melalui peningkatan indikator-indikator kinerja di sektor lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Hasil dari semua upaya itu antara lain efisiensi lahan hingga 47% dan efisiensi air irigasi hingga 61%, serta efisiensi energi yang mencapai 45%. Hal-hal ini membuktikan bahwa hasil memang tidak oernah mengkhianati usaha. [*]