Lebih Dekat dengan Tempe Mendoan

Sumber Gambar : Foto: Sulistyo P

Dimakan langsung atau dijadikan “teman” makan nasi, tempe mendoan tetap lezat saat disantap.

 

Kelezatan tempe mendoan sudah dikenal di mana-mana. Warung-warung makan sederhana hingga restoran wah yang mengunggulkan masakan Indonesia rasanya tak pernah absen memasukkan makanan ini dalam daftar menu.

 

Meski populer, orang mungkin malah tidak tahu dari mana makanan yang beberapa waktu lalu dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda ini berasal. Nah, ibarat pepatah “Tak kenal maka tak sayang”, yuk berkenalan lebih dalam soal tempe mendoan. Bagi yang sudah tahu, anggaplah ini sebagai penyegar ingatan.

 

Setengah matang

Kata ‘mendoan’ berasal dari kata ‘mendo’, yang dalam dialek Banyumasan berarti setengah matang atau lembek. Bukan cuma tempe, bahan makanan lain yang biasa dijadikan mendoan adalah tahu.

 

Di beberapa kota, mendoan merujuk pada tempe goreng tepung, atau disebut juga tempe kemul, yang dibuat dari tempe biasa yang kemudian diiris tipis-tipis.

 

F.G Winarno dalam “Tempe-Kumpulan Fakta Menarik Berdasarkan Penelitian”, tempe kemul adalah makanan ringan yang dibuat dari tempe berbalut tepung gandum, pati/tepung singkong, atau tepung beras, kemudian digoreng. Makanan ini biasanya ditambah daun kucai untuk pelengkap.

 

Tempe yang biasa digunakan untuk tempe mendoan biasanya tempe bungkus yang tipis, atau isinya hanya beberapa lembar per bungkus. Proses memasaknya terbilang sederhana. Tempe yang siap dimasak dimasukkan ke dalam adonan tepung yang sudah dibumbui, kemudian digoreng celup alias digoreng dengan minyak panas yang banyak dalam waktu cepat sehingga tidak benar-benar matang.

 

Setelah itu, tempe mendoan siap disantap. Makanan ini paling enak saat panas dengan pelengkap cabe rawit atau sambal kecap. Dijamin, rasa tempe mendoan tak pernah gagal menggoyang lidah. Lezat! [*]


Create By : Admin
Artikel Lainnya