Sumber Gambar : Tangkapan layar akun Instagram @tibatempeh
Selain jadi makanan yang menyehatkan tubuh, tempe juga bisa “menyehatkan” isi dompet. Bukan karena harganya yang relatif terjangkau, tapi nyatanya bisnis tempe memang menjanjikan. Ini buktinya.
Bisnis pembuatan tempe kini bisa ditemukan di beberapa negara, mengiringi popularitas makanan ini sebagai makanan sehat. Salah satu bisnis tersebut adalah Tiba Tempeh, sebuah usaha rintisan (startup) berbasis di Inggris, yang akhir-akhir ini banyak menghiasi pemberitaan di Tanah Air lantaran perusahaan ini berhasil mendapatkan pendanaan sebesar 1,1 juta poundsterling atau sekitar Rp24,33 miliar.
Mengutip vegnomist.com, pendanaan ini dipimpin oleh Maven Capital Partners melalui Northern Powerhouse Investment Fund II, yang didukung oleh British Business Bank. Perfect Redd, divisi modal ventura Samworth Brothers, juga melakukan investasi lanjutan. Pendanaan ini akan digunakan untuk meningkatkan pemasaran, penjualan, dan pengembangan produk Tiba Tempeh, dengan peluncuran produk baru yang direncanakan pada tahun 2025.
Di laman resmi Tiba Tempeh, diceritakan bahwa perjalanan bisnis ini berawal dari sebuah kunjungan ke Pulau Gili, Nusa Tenggara Barat. Saat itu, Alex dan Ross, pendiri Tiba Tempeh, singgah di sebuah restoran dan mencicipi tempe untuk pertama kalinya. “Itu sungguh luar biasa. Kami benar-benar terpukau,” ujar mereka.
Pengalaman tersebut membuat mereka penasaran dan mulai mencari tahu lebih banyak tentang tempe. Mereka menemukan bahwa tempe merupakan sumber protein, serat, vitamin, dan mineral yang kaya. Dengan hanya tiga bahan alami—kedelai, air, dan kultur sederhana—terciptalah makanan yang tidak hanya lezat, tapi juga penuh gizi dan memberi rasa ringan serta bertenaga bagi yang menikmatinya.
“Bagi kami, hal ini jelas. Kami harus menemukan cara untuk membawa superfood luar biasa ini kepada orang-orang di kampung halaman. Jadi kami pergi ke Jawa, tempat tempeh diciptakan berabad-abad yang lalu, untuk belajar di bawah bimbingan seorang ahli tempe. Kami mengamati, kami memasak, kami belajar, dan kini kami membuatnya sendiri,” kata mereka.
Nama ‘tiba’ diambil dari bahasa Indonesia, menandakan kehadiran atau kedatangan tempe di pasar internasional.
Mengutip Fortune Indonesia, Tiba Tempeh adalah salah satu dari sedikit startup makanan di Inggris yang telah mendapatkan sertifikasi B-Corporation. Sertifikasi itu menandakan komitmen perusahaan terhadap standar sosial dan lingkungan yang tinggi.
Kisah Tiba Tempeh membuktikan bahwa tempe bukan sekadar warisan kuliner, tapi juga peluang bisnis yang bisa menembus pasar global. Siapkah Anda jadi pelaku berikutnya?